Sumatratimes.com – Puluhan ribu masyarakat mensolatkan Tuan Guru Besilam Babussalam, Syekh H Hasyim Al- Syarwani, Minggu, 17 November 2019
Tuan Guru Babussalam, Syekh H Hasyim Al Syarwani, meninggal dunia, Sabtu (16/11/2019).
Mendengar kabar duka tersebut, puluhan ribu orang-orang lberdatangan ke pondok pesantren yang berada di Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten Langkat.
Anak tuan guru, M Zamroni, mengatakan jika selama ini Tuan Guru Babussalam Syekh H Hasyim Al Syarwani, memang memiliki riwayat penyakit jantung.
Namun penyakit ini tidak pernah dikeluhkan oleh beliau.
“Kami sempat jalan-jalan ke Jakarta, di sana kami menjumpai Pak Dahlan Iskan, padahal saat itu dokter mendiagnosa jika beliau memiliki penyakit jantung,” ucap M Zamroni.
Di saat berkunjung ke Jakarta tahun 2012 itu, jelasnya, mereka sempat mendatangi salah satu rumah sakit ternama.
Beliau diperiksa, para dokter terkejut dengan kondisi tuan guru. Sebab, saat diperiksa detak jantung beliau tertutup hingga 80-90 persen.
“Di sinilah keajaiban jika kita mengikuti pengajian Tarikat Naqsabandiyah. Jadi meski jantung ini tak bekerja sesuai dengan hasil medis. Namun kondisi kita sehat, memang sih secara umum itu tidak mungkin. Namun itulah yang terjadi. Karena dalam pengajian ini kita berzikir, mulut tidak berbicara atau berucap. Namun, hatilah yang berzikir sehingga hati kita bersih,” ucap M Zamroni.
Muntah Usai Minum Obat
Ulama Kharismatik ini menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Kolombia pada pukul 11.30 WIB pagi tadi. Sebelumnya tuan guru masuk rumah sakit Kolombia pada Jumat (15/11/2019).
Tuan guru meninggalkan enam orang anak dan belasan cucu. Anak tuan guru empat di antaranya laki-laki dan dua perempuan.
Diketahui, Tuan Guru Besilam Babussalam Syekh H Hasyim Al-Syarwani menderita sakit yang dikarenakan karena saraf kejepit yang diderita almarhum. Almarhum tutup usia pada umur 77 tahun.
“Orang tua saya sakit awalnya karena saraf terjepit. Kemaren karena banyak makan-makan obat penahan sakit itu, rupanya berpengaruh sama perut. Karena kan tuan guru perutnya selalu kosong, terus habis itu muntah lah,” ucap M Zamroni, anak kedua Tuan Guru Syekh H Hasyim Al-Syarwani.
Lanjut M Zamroni, ayahnya yang sebagai tuan guru banyak berpesan atau memberikan nasihat bahwa selalu merangkul sesama untuk selalu bersatu.
“Pesan tuan guru cukup banyak, artinya nasihat banyak lah. Kalau kepada umat, itu dia tadi, tuan guru ini merangkul, merangkul Ukhuwah (persaudaraan), merangkul bersatu kalau bisa semua menghimpun-menghimpun, itu yang selalu lakukan bersatu semua bersama ustaz, bersama ulama, itu yang selalu disampaikan,” ucap M Zamroni.
Tuan Guru akan dikebumikan Minggu (17/11/2019) sehabis shalat zuhur.
“Mengingat murid beliau kan banyak, jemaah-jemaah beliau, sahabat, nah jadi kami pertimbangkan itu besok lah baru kami kebumikan di Babussalam ini juga,” pungkasnya.
Pemakaman Tuan Guru
Ribuan jemaah begitu khusyuk menyalatkan almarhum Tuan Guru Besilam Babussalam, Syeikh H Hasyim Al-Syarwani di Nosah, Minggu (17/11/2019).
Diantara puluhan ribu umat Islam ada Gubernur Sumut H Edy Rahmayadi.
Dikutip dari tribun-medan.com, kedatangan Edy Rahmayadi menjadi perhatian warga. Banyak orang ingin bersalaman dan berfoto bersama.
Usai salat jenazah, lantunan kalimatullah bergema dari ribuan jemaah yang ikut mengantarkan jenazah tuan guru. Jenazah dimakamkan di area pesantren yang tak jauh dari Nosah.
Sekda Langkat dr Indra Salahudin usai saat berjemaah menyampaikan rasa duka mendalam. Katanya, Kabupaten Langkat kehilangan satu tokoh masyarakat dan agama yang berpengaruh selam ini.
“Kita ketahui kita kehilangan aset bangsa dan negara. Kita Kabupaten Langkat menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian Tuan Guru yang saya kenal sebagai sosok kharismatik,” katanya.
Dikisahkan Sekda, selama ini sosok Tuan Guru begitu berperan penting memberikan jasanya di setiap kegiatan-kegiatan keagamaan yang digelar bersama Pemkab Langkat. Tuan Guru terbilang selalu hadir di setiap kesempatan.
“Selama ini Tuan Guru selalu hadir di setiap kesempatan bersama Pemkab Langkat. Pastinya kami kehilangan beliau yang selama ini juga sering memberi nasehat-nasehatnya kepada kami,” katanya.
Selanjutnya, sesuai permintaan zuriat dan keluarga besar, akan digelar tahlilan selama tujuh hari, yang telah dimulai sejak hari Sabtu (16/11/2019).
Minggu malam tahliln yang kedua akan digelar ditempat yang sama di Nosah Pesantren. (sumber: tribun-medan.com)