Direncanakan ada 5 tempat penjahit lokal atau kelompok usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang akan dikunjungi Wali Kota Syahrul bersama rombongan pada hari itu.
Yaitu Penjahit Istana Taylor beralamat di Jl. Gatot Subroto Bt.5 (samping hotel Garden), Penjahit Anggi di Jln. Pemuda Gg. Pinang No.1, Penjahit Merapi Perkasa (Hengky) di Jl. Raja Ali Haji Km 8, Penjahit Adi Busana di Jl. Anggrek Merah No. 29, dan Penjahit Busana berada di Jl. Pramuka No.7.
Namun menurut Wali Kota Syahrul, ada sekitar 43 penjahit lokal yang mengerjakan pengadaan baju seragam sekolah siswa/i SD dan SMP yang merupakan prorgram unggulan Pemerintah Kota Tanjungpinang dalam memajukan dunia pendidikan tersebut.
Dengan kunjungan itu, Syahrul sekaigus ingin menipis anggapan yang menyebut pengadaan seragam sekolah dikerjakan penjahit luar daerah. “Kita saksikan sendiri kan, yang mengerjakan baju seragam sekolah adalah para penjahit lokal yang ada di Tanjungpinang” ujarnya.
Syahrul mengatakan melalui program seragam sekolah gratis, Pemerintah Kota Tanjungpinang juga ingin memberdayakan usaha mikro kecil menengah (UMKM), yaitu para penjahit lokal yang ada di kota Tanjungpinang.
Ia menyebutkan setelah semuanya baju seragam selesai, maka akan segera dibagikan. Nantinya akan dilakukan pembagian secara simbolis. “Untuk pendistribusian secara simbolis dilaksanakan pada pertengahan Desember ini, tempatnya di Aula SMP Negeri 4 Tanjungpinang,” jelas Syahrul.
“Selanjutnya pihak Dinas Pendidikan yang mengatur jadwal pembagiannya ke masing-masing sekolah,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang Atmadinata menyebutkan jumlah siswa/i SD dan SMP penerima baju seragam sekolah berkisar 6.000 orang lebih.
“Rinciannya untuk siswa/i SD berjumlah 4000 orang lebih dan SMP lebih dari 2000 orang,” sebut Atmadinata. (sumber: suluhkepri.com)
Redaksi: amran