SumatraTimes.co.id – Aisyah (2,6 tahun) anak dari pasangan Abdul Hadi Sinurat (40) dan ibu Mariani (28) dari Desa Leubok Pasi Ara, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat sejak Sabtu (29/2/2020) hingga Selasa (3/3/2020) siang harus menahan sakit.
Ia terpaksa menahan sakit, setelah tertelan uang logam Rp 1.000 dan tersangkut di tenggorokan. Setelah empat hari sang balita menderita manahan sakit, barulah rumah sakit (RS) setempat merujuk ke RS lain untuk menjalani operasi.
Akibat tidak bisa dilakukan penanganan di rumah sakit tersebut, balita malang itu terlihat lemah dan sempat ditidurkan di lantai depan ruangan IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh siang tadi.
Ia tidak bisa menelan makan dan saat ini hanya minum yang sesekali disodorkan oleh ibunya ke mulut balita malang tersebut. Kedua orang tua Aisah sempat terkatung-katung di depan IGD rumah sakit. Menunjukan buruknya prilaku petugas medis RSUD tersebut.
Dari pagi hingga siang, menunggu adanya ambulans yang bisa memberangkatkan anaknya ke Banda Aceh.
Sementara secara kebetulan, siang itu hadir Wakil Ketua DPRK bersama anggota DPRK lainnya. Dewan meminta pihak rumah sakit, untuk segera membantu pasien itu untuk dibawa ke Banda Aceh.
Direktur RSUD yang melihat langsung pasien yang duduk di teras depan ruang IGD, saat kedatangan Wakil Ketua DPRK bersama anggota DPRK lainnya, langsung memerintahkan petugas untuk mengantarkan pasien rmitu ke RSUZA Banda Aceh, sebagai pasien rujukan, agar segera mendapatkan penanganan, guna mengeluarkan uang koin yang tersangkut di tenggorokan bocah itu.
“Saya dan istri lagi menunggu perawat agar anak saya bisa di rujuk ke Rumah Sakit di Banda Aceh, karena di rumah sakit ini tidak bisa menanganinya. Seharusnya sudah kemarin anak saya dirujuk, tetapi karena saya belum siap sehingga belum bisa berangkat,” kata Abdul Hadi Sinurat kepada Serambiews.com, Selasa (3/3/2020) di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.
Dikatakan Abdul Hadi, kejadian itu terjadi pada hari Sabtu (29/2/2020) dan pada hari itu juga anaknya sudah dibawa ke IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, untuk mendapatkan perawatan.
Namun kata dia, saat itu kondisi aktivitas poli rawat jalan di rumah sakit sedang libur. Sehingga anak harus dibawa kembali pada Senin (2/3/2020) siang.
Akan tetapi karena dirinya belum memiliki persiapan untuk membawa putri kesayangannya ke rumah sakit, karena tidak memiliki biaya, sehingga terpaksa dibawa lagi ke rumah sakit pada Selasa pagi. Keputusannya, harus dirujuk ke Banda Aceh.
“Anak saya terus menangis dan saat ini ia sudah sangat lemah, karena tidak bisa menelan makanan selama empat hari akibat tersangkut uang logam di lehernya,” ungkap Abdul Hadi Sinurat.
Meski sudah diupayakan agar koin yang tertelan tersebut dapat dikeluarkan dari tenggorokan dari anak itu saat berada di RSUD Meulaboh, namun upaya itu gagal dan balitan tersebut harus dirujuk ke Banda Aceh.
Aisyah Ramadani Sinurat yang terkulai lemah di teras IGD RSUD Meulaboh, Aceh Barat itu membuat pengunjung rumah sakit prihatin.
Pasalnya, sang bocah yang terlihat semakin melemah tidak terlihat mendapatkan penanganan medis dan hanya tertidur di pangkuan sang ibu di atas lantai. Keluarga Abdul Hadi merupakan salah satu warga kurang mampu, sehingga butuh perhatian untuk keluarga tersebut.
Pada Selasa siang pasien yang tersangkut uang logam di leher diberangkatkan ke Banda Aceh, untuk penanganan mengeluarkan uang logam yang tersangkut di tenggorokannya.
“kita sudah perintahkan petugas ambulans untuk segera membawa pasien ini ke Banda Aceh untuk segera mendapatkan penanganan,” ujar Direktur RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Dr Muhammad Furqansyah saat melihat langsung pasien yang tersangkut uang logam di tenggorokan di depan IGD rumah sakit tersebut. ***
Editor : amran