SumatraTimes.co.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pemkab Rohil menghimbau seluruh siswa di Rohil belajar di rumah, meski libur panjang disebabkan wabah corona virus discase (Covid-19).
Himbauan tersebut disampaikan Kepala Disdikbud Rohil HM Nurhidayat SH MH, Jumat, 17 April 2020. Mantan Inspektur Inspektorat Pemkab Rohil itu
mengatakan belajar di rumah selain melalui buku paket, juga dapat melalui daring atau situs belajar online, serta melalui televisi.
“Kita himbau siswa tetap belajar di rumah, mengunakan buku paket. Juga dapat belajar secara online. Ada tujuh situs belajar online resmi, juga dari kementerian, ditambah dengan belajar melalui televisi TVRI,” kata Nurhidayat, usai menyerahkan bantuan masker penutup hidung dan mulut di Kantor Disdikbud Rohil.
Belajar melalui TVRI, sebutnya, sudah ditayangkan sejak Senin, 13 April 2020. Jadwal tayang juga sudah disampaikan Pemkab Rohil melalui Surat Edaran (SE) Bupati Rohil Nomor: 420/DISDIKBUD/2020/0853 Tentang Kebijakan Lanjutan di Lingkungan Pendidikan Dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) yang diriliis pada 9 April 2020, serta Surat Edaran Kemendikbud RI Nomor 4 Tahun 2020.
Disebutkan jadwal belajar di rumah melalui TVRI adalah dari pukul 08.00-08.30 Wib untuk murid PAUD, dari pukul 08.30-09.00 Wib untuk siswa Kelas 1 – 3 SD, dari pukul 10.00-10.30 Wib untuk siswa Kelas 4-6 SD, dari pukul 10,30 – 11.00 Wib untuk siswa SMP, pukul 14.00-14.30 SMA, dan parencing dari pukul 14.30-15.00 Wib.
“Ada beberapa masalah dalam hal belajar di rumah. Terutama daerah kita yang memang jangkauan internetnya. Juga stasiun TVRI, ada juga yang tak bisa ditangkap dengan parabola,” terang Nurhidayat.
Belajar melalui buku paket, katanya, berdasarkan penyampaian dari para guru, ada yang berinisiatif mengantar buku paket belajar ke rumah siswa. Pada prinsipnya, jelas Nur, para guru berusaha menyesuaikan pembelajara di rumah, dengan kurikulum, ditengah kondisi corona virus discase saat ini.
“Ditengah kondisi saat ini kita menyesuaikan saja. Kementrian juga tidak menargetkan dalam hal pelajaran, tapi disesuaikan saja, karena tidak terkejar capaian pelajaran bagaimana bisa. Kegiatan anak dalam rangka belajar di rumah, ditekankan juga jangan terlalu diforsir, dan jangan pula sampai ketinggalan pembelajaran,” tambah Nurhidayat.
Peranan orang tua dalam melaksanakan pembelajaran di rumah, jelas Nur, juga sangat dibutuhkan. Orang tua siswa dan murid, kata Nurhidayat, harus bisa memastikan anaknya ini tetap berada di rumah, dan belajar. Kedua orang tua, harapnya, sedapatnya harus membimbing siswa/murid belajar di rumah.
“Kita ada beberapa informasi bawa orang tua juga agak kesulitan menghadapi anaknya. Tapi mari sama-sama kita saling mengerti dengan suasana seperti ini. Ini memang masalah kita bersama. Semoga bencana corona virus duscase ini cepat berlalu” tandas Nurhidayat. ***
Editor: Amran