SumatraTimes.co.id – Pada tahun 1930, Onder Afdeling Bagansiapiapi, yang merupakan bagian dari Afdeling Bengkalis, Residen East Coast Sumatra, Nederland Indie, keadan kota sangat maju dan modern kala itu.
Hasil Ikan yang melimpah membuat siapa saja terpikat untuk datang mencari rezeki ke Kota Cahaya atau Ville Lumierre. Ville Lumierre adalah julukan yang diberikan oleh Belanda kepada Kota Bagansiapiapi.
Adanya Water Leiding, Kantor Controleur, Kantor Kapiten China, serta Bea Cukai yang membuktikan tatanan pemerintahan sudah diatur sedemikian rupa.
Jumlah Penduduk Bagansiapiapi pada tahun 1930 adalah 25.355 jiwa sedangkan diibukota Afdeling Bengkalis hanya 17.035 jiwa penduduk.
hal inilah membuktikan kejayaan dan kemakmuran Bagansiapiapi pada tahun tersebut, dengan pelabuhan di Pusat Kota (Pada kala itu pelahuhan utama berada di Kantor Bea Cukai Sekarang).
Pelabuhan Bagansiapiapi yang dibawah Pemerintahan Hindia Belanda telah menjadi pelabuhan penting dunia dalam perdagangan Internasional, bersama dengan Pelabuhan Malaka dan Singapura.
Semoga ulasan ini bermanfaat untuk mengingat kembali kejayaan Kota Bagansiapiapi. (rio almusata S Sos, Admin Bagansiapiapi Tempo Doeloe).***
Sumber: Museum Digital Bagansiapiapi Tempo Doeloe
Editor: amran