SumatraTimes.co.id – Kepsek SD dan Kepsek SMP) negeri dan swasta di Rokan Hilir (Rohil) mengikuti Sosialisasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Afirmasi dan BOS Kinerja 2020, yang dilksanakan secara daring oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Webinar Sosialisasi BOS Afirmasi dan BOS Kinerja 2020, dilaksanakan Kamis, 10 September 2020, dengan narasumber utama Sekretaris Direktorat Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Dr Sutanto SH MA. Peserta sosialisasi adalah para Kepsek SD/SMP negeri dan swasta penerima bantuan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja 2020.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Pemkab Rohil HM Nurhidayat, melalui Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Disdikbud Rohil Wakit Nugraha mengatakan Sosialisasi BOS Afirmasi dan BOS Kinerja 2020 dilaksanakan secara zoom.
“Kegiatanya diikuti Kepsek SD dan SMP negeri dan swasta di Rohil penerima BOS Afirmasi dan BOS Kinerja. Yang dibahas sehubungan dengan perencanaan pelaksanaan BOS Afirmasi dan BOS kinerja Kepsek SD dan SMP pada 2020 ini,” kata Kadisdikbud HM Nurhidayat, melalui Kabid SMP Disdikbud Rohil Wakit Nugraha, di Kantor Disdikbud Rohil di kawasan pusat pemerintahan Pemkab Rohil di Batu Enam, usai webinar.
Kementerian, jelas Wakit, pada 2020 ini memberikan bantuan Rp60 juta tiap sekolah sebagai bantuan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja kepada sekolah-sekolah SD dan SMP. Tidak semua sekolah SD dan SMP, jelasnya, memperoleh bantuan tersebut.
Bantuan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja itu, jelasnya dipergunakan sekolah penerima untuk meningkatkan sistim pembelajaran di sekolah, yang mana pelaksanaannya dilaksanakan kepsek masing-masing sesuai juknis yang ada.
“Bantuan BOS Afirmasi dan BOS Kinerja diberikan untuk peningkatan pembelajaran. Tidak semua sekolah yang dapat. Yang dapat itu seperti sekolah yang siswanya sikit dan guru honorernya banyak. Untuk SMP, di Rohil ada 138 SMP, tapi yang dapat hanya 32 sekolah saja. Jumlah sekolah penerima memang bisa lebih banyak atau bisa lebih sedikit, tergantung penilaian dari pusat,” tandasnya.***
Penulis: amran