ROHIL – Usai melaksanakan rapat Pembentukan Panitia Konferensi Cabang (Konfercab) VI Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rohil, di Rokan Cafe, Suzuya Hotel, Bagan Batu, Bagan Batu, Bagan Sinembah, Minggu, 25 Agustus 2019, pengurus PWI Rohil 2016-2019 berkunjung ke Objek Wisata Platinum Water Park, di Km 5, Bagan Batu, Bagan Sinembah.
Kunjungan dadakan Pengurus PWI Rohil disambut hangat Manager Platinum Water Park Muhammad Haris, beserta karyawan. Bagi sebagian pengurus PWI Rohil, berkunjung ke Platinum Water Park ini merupakan kali pertama.
Sambil melihat-lihat water park ini, kami juga diterangkan mengenai tata kelola kualitas air, kolam renang, fasilitas buat pengunjung, bahkan kami juga diajak melihat fasilitas mesin penyulingan air, serta yang tidak kalah penting mengenai keselamatan pengunjung. Maklum, saja pengunjung di water park ini juga kalangan dewasa, remaja, tapi juga anak-anak, bahkan balita.
“Di water park ini, di setiap kolam kami tempatkan pengawas. Misal di arena kolam anak-anak ini, biasa kita tempatkan pengawas di bagian atas sana,” kata Muhammad Haris, sambil menunjuk ke arah bebatuan buatan di atas kolam anak-anak.
Dikatakan Haris, Platinum Water Park ini memiliki luas areal lebih kurang 1,5 hektar, jika di tambah dengan areal yang sedang dilakukan pembangunan, maka luas areal water park ini mencapai 2 hektar. Luas areal water park sudah termasuk lapangan parkir yang lumayan luas.
“Sementara fasilitas kolam renang ada kolam renang buat-anak-anak dengan kedalaman 0,50 meter, dan terdalam untuk dewasa 1,20 meter. Juga ada wahana seluncuran, dengan tinggi 5 dan 8 meter, bilik mandi dan ganti pakaian, tempat ibadah, serta kantin, serta tempat penyewaan pelampung,” terang Muhammad Haris.
Water park ini, jelas Haris, dibangun sekitar 7 tahun lalu, sebagai menambah objek wisata di Bagan Sinembah. Perlahan namun pasti, jelasnya, water park ini mulai dikenal oleh masyarakat di sekitar Bagan Batu, Bagan Sinembah, bahkan juga sampai ke kabupaten tetangga, di Sumut.
“Sekarang ini tiap akhir pekan, sabtu dan minggu selalu ramai pengunjung. Juga pada hari-hari libur lainnya, seperti tahun baru, libur sekolah, dan lebaran, alhamdulillah juga ramai,” ujar Muhammad Haris.
Mengenai sumber air, diperoleh dari sumber air bawah tanah. Tiap kolam membutuhkan air ratusan meter kubik. Misal saja air kolam dewasa berukuran panjang 20 meter, lebar 5 meter, dan kedalaman sekitar 1,2 meter, paling tidak membutuhkan 300 meter kubik air.
Guna menghemat air, jelasnya, dibangun instalasi penyulingan air, atau water treatmen. Saban hari mesin pompa water treatmen berfungsi 12 jam, dengan pola recycle. Air dari kolam-kolam renang masuk ke bak penampungan dan disaring mengunakan tangki penyaring. Setelah bersih, air dialirkan kembali ke kolam-kolam.
Pada malam hari, air dibiarkan tidak mengalir, dan diberikan zat agar kotoran di dalam kolam mengendap dan menggumpal membentuk jeli. Kotoran dalam air ini, terangnya, dapat bersumber dari daki, dan kencing atau air seni pengunjung yang sambil mandi kencing di dalam kolam.
“Kotoran yang mengendap itu mengumpal membentuk jeli. Endapan tersebut pada pagi hari kita sedot, dan buang. Sehingga air yang digunakan tetap jernih, dan layak dipergunakan sebagai air kolam pemandian di water park ini,” pungkas Haris. (amran)
Editor : Amran