• Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Galeri
Jumat, November 28, 2025
SumatraTimes
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
    Kini, Kabid Jalan & Jembatan PUTR Rohil Tak Berani Balas Konfirmasi 

    Kini, Kabid Jalan & Jembatan PUTR Rohil Tak Berani Balas Konfirmasi 

    Wakil Bupati Penuhi Panggilan Polres Rohil, Ini Kasusnya?

    Wakil Bupati Penuhi Panggilan Polres Rohil, Ini Kasusnya?

    Barita Simanjuntak: Historis Konstitusional & Koneksitas Sangat Mendukung Tugas Kejaksaan

    KUHAP Baru, Adhyaksa dan Harapan Publik, Ungkapan Pemerhati Kejaksaan Barita Simanjuntak

    Sebanyak 13 Terpidana Jalani Hukuman uqubat cambuk di Kejari Abdya

    Sebanyak 13 Terpidana Jalani Hukuman uqubat cambuk di Kejari Abdya

    Dugaan Praktek Pungli di PUTR Rohil, Haruskah yang Paham UU Diam?

    Dugaan Praktek Pungli di PUTR Rohil, Haruskah yang Paham UU Diam?

    Anggota DPRD H.Ijas Kori Salurkan Bantuan Aspirasi ke Masyarakat 

    Anggota DPRD H.Ijas Kori Salurkan Bantuan Aspirasi ke Masyarakat 

    Bahas P- APBKEP 2025 , Kepenghuluan Sungai Nyamuk Gelar Musrembangkep

    Bahas P- APBKEP 2025 , Kepenghuluan Sungai Nyamuk Gelar Musrembangkep

    Kejari Abdya Musnahkan 56 Barang Bukti dari 14 Perkara yang Telah Inkracht

    Kejari Abdya Musnahkan 56 Barang Bukti dari 14 Perkara yang Telah Inkracht

    Kajari Bambang Heripurwanto Lantik Kasubsi Intelijen dan Datun Kejari Abdya

    Kajari Bambang Heripurwanto Lantik Kasubsi Intelijen dan Datun Kejari Abdya

  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile
No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
    Kini, Kabid Jalan & Jembatan PUTR Rohil Tak Berani Balas Konfirmasi 

    Kini, Kabid Jalan & Jembatan PUTR Rohil Tak Berani Balas Konfirmasi 

    Wakil Bupati Penuhi Panggilan Polres Rohil, Ini Kasusnya?

    Wakil Bupati Penuhi Panggilan Polres Rohil, Ini Kasusnya?

    Barita Simanjuntak: Historis Konstitusional & Koneksitas Sangat Mendukung Tugas Kejaksaan

    KUHAP Baru, Adhyaksa dan Harapan Publik, Ungkapan Pemerhati Kejaksaan Barita Simanjuntak

    Sebanyak 13 Terpidana Jalani Hukuman uqubat cambuk di Kejari Abdya

    Sebanyak 13 Terpidana Jalani Hukuman uqubat cambuk di Kejari Abdya

    Dugaan Praktek Pungli di PUTR Rohil, Haruskah yang Paham UU Diam?

    Dugaan Praktek Pungli di PUTR Rohil, Haruskah yang Paham UU Diam?

    Anggota DPRD H.Ijas Kori Salurkan Bantuan Aspirasi ke Masyarakat 

    Anggota DPRD H.Ijas Kori Salurkan Bantuan Aspirasi ke Masyarakat 

    Bahas P- APBKEP 2025 , Kepenghuluan Sungai Nyamuk Gelar Musrembangkep

    Bahas P- APBKEP 2025 , Kepenghuluan Sungai Nyamuk Gelar Musrembangkep

    Kejari Abdya Musnahkan 56 Barang Bukti dari 14 Perkara yang Telah Inkracht

    Kejari Abdya Musnahkan 56 Barang Bukti dari 14 Perkara yang Telah Inkracht

    Kajari Bambang Heripurwanto Lantik Kasubsi Intelijen dan Datun Kejari Abdya

    Kajari Bambang Heripurwanto Lantik Kasubsi Intelijen dan Datun Kejari Abdya

  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile
No Result
View All Result
SumatraTimes
No Result
View All Result
Home Berita Utama

200 Tahun Frankenstein: Gagasan Horor Lahir karena Letusan Gunung Tambora

28 Desember 2017
in Berita Utama, Fokus Rohil, Galeri, Hukum Kriminal, Infotorial, Kabar Riau, Kabar Sumatera, Olahraga, Penyejuk Qalbu, Politik/Parlemen, Serba Serbi, tokoh/profile
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Letusan Gunung Tambora 1815 begitu dahsyat, sehingga menyebabkan “masa kegelapan” di Eropa. Saat-saat itulah yang mengilhami Mary Shelley, 18 tahun, untuk menulis cerita horor Frankenstein.

Tahun 1815 Gunung Tambora di Pulau Sumbawa meletus hebat. Begitu dahsyatnya letusan itu, dan begitu banyak debu vulkanik yang disemburkan ke udara, sehingga menyebabkan perubahan drastis iklim dunia.

Setahun berikutnya, 1816, cuaca di Amerika Utara dan Eropa berubah drastis karena sebaran debu vulkanik Tambora. Di belahan utara bumi, banyak panen gagal dan ternak-ternak mati. Terjadilah bencana kelaparan yang terburuk pada abad ke-19. Cuaca gelap, sehingga 1816 disebut “Tahun tanpa musim panas”.

Ketika itu, Mary Shelley baru saja datang dari London ke Jenewa, tepatnya pada musim panas. Cuaca sangat buruk, setiap hari dingin dan hujan. Abu vulkanik dari Gunung Tambora membalut bumi dan tidak membiarkan sinar matahari lewat. Suasana mencekam dan membosankan.

Saat-saat itulah, karena bosan, Mary Shelley yang ketika itu berusia 18 tahun menggagas cerita horor tentang Frankenstein dan monsternya. Pada masa itu, para ilmuwan baru bereksperimen dengan mayat, yang mereka berikan aliran listrik, sehingga terlihat kejang-kejang. Dari sana muncul ilusi, orang yang sudah mati bisa hidup lagi.

Mary Shelley memang ingin membuat cerita horor “yang membuat pembaca tidak berani lagi menengok ke belakang”, begitu dia tulis dalam kata pengantar untuk buku “Frankenstein: or The Modern Prometheus“, yang pertama kali diterbitkan 1 Januari 1818.

Tidak jelas, apakah figur Victor Frankenstein dalam buku itu punya hubungan dengan kastil Frankenstein yang ada di selatan kota Frankfurt di Jerman. Yang pasti, Mary Shelley menempatkan figurnya di kota Jenewa. Banyak tempat kejadian yang digambarkan dalam cerita berada di sekitar kota itu.

“Aku lahir di Jenewa. Keluargaku adalah salah satu yang terpandang di kota ini,” kata Victor Frankenstein di awal buku itu.

Setelah diterbitkan 1 Januari 1818, para kritikus menghujatnya. Tapi cerita itu diambil untuk plot drama di teater. Dari gedung teater, sosok Frankenstein jadi makin dikenal. Tahun 1910, dibuat film bisu pertama tentang Frankenstein. Tahun 1931 dimulai produksi film horor Frankenstein.

Tapi, Frankenstein hanya dikenal namanya saja. Sedangkan sosok yang lebih bertengger di benak pembaca adalah monster buatannya. Raksasa dengan dahi yang khas. Di kota Jenewa, sekarang berdiri patung monster buatan Frankenstein, sebuah legenda yang dimulai dari fantasi seorang perempuan berusia 18 tahun.

ShareTweetSend
SumatraTimes

© 2023 SumatraTimes
Developed by webee.

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Galeri

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita Utama
    • Kabar Desa
    • Kabar Riau
    • Kabar Sumatera
    • Hukum Kriminal
    • Infotorial
    • Pekanbaru
    • Kabar Sekolah
  • Pemerintahan
  • Sosial
  • Politik/Parlemen
  • Travelling
  • Lainnya
    • Lifestyle
    • Olahraga
    • Galeri
    • Serba Serbi
    • Penyejuk Qalbu
    • tokoh/profile

© 2023 SumatraTimes
Developed by webee.