Sumatratimes.com- Kemerdekaan Bangsa Indonesia ke 73 tahun yang di rasakan saat ini adalah Warisan dari Para Ulama dan para Pahlawan Bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
Nyawa dan harta adalah taruhan Mereka (Pahlawan) guna mempersiapkan Kemerdekakan Negara Kesatuan Republik Indonesia ini demi semata mata agar kelangsungan hidup Anak Cucu Hingga sekarang tidak lagi di bawah tekanan bangsa Asing.
Memang,Makna paling nyata dari kemerdekaan adalah lepasnya cengkeraman para penjajah yang nyata dari bumi pertiwi ini,tetapi seiring perkembangan zaman,Negara yang di takdirkam sebagai Bangsa Penjajah dengan gaya penjajahan Modernisasi tetap saja mengintai setiap Negara Yang merdeka.
Ada yang secara terang terangan dan ada pula yang menjajah secara terstruktur lewat Budaya,social,Poltik bahkan lewat ekonomi dengan memasukkan barang barang haram guna merusak akal pikiran generasi Muda seperti contoh adalah jenis Narkhoba yang sampai kiamat pun di duga tidak bisa di berantas oleh penegak Hukum yang ada.
Di kutip dari cuplikan Kompas,Memang bagi generasi sekarang makna kemerdekaan mungkin tidak sama dengan generasi sebelumnya, tetapi bukan berarti generasi sekarang tidak dapat memaknai kemerdekaan. Meskipun bukan menghadapi ‘musuh’ yang sama, setiap generasi punya perjuangannya sendiri dalam memaknai kemerdekaan ini. Seperti pada generasi pertama setelah kemerdekaan, perjuangan nyata yang dihadapi adalah menjaga kestabilan Politik Bangsa.
Kemudian pada generasi selanjutnya perjuangannya adalah membangun perekonomian Tongkat estafet perjuangan tersebut akan terus berlanjut sampai ke generasi-generasi selanjutnya.
Begitu juga dengan semangatnya dalam memaknai kemerdekaan ini juga terus diwariskan ke generasi selanjutnya. Semangat ini bahkan diwariskan melalui berbagai permainan yang kerap diperlombakan pada perayaan hari kemerdekaan, atau yang biasa dikenal dengan nama lomba 17-an.
Selalukan kita melihat, perlombaan menjelang 17 agustus Seperti tarik tambang, balap karung, dan panjat batang pinang yang popular hinga saat sekarang terus di laksanakan,
Kita sering lupa bahwa di hari memperingati 17 Agustus ternyata Rumah kita,rumah tetangga dan sekitar kita sendiri pun tidak memasang umbul umbul dan bendera Merah Putih sebagai bentuk penghargaan buat para Pahlawan yang telah Gugur demi kita.
lalu bagaimanakah caranya kita memaknai hari Kemerdekaan ini kalau memasang dan mengibarkan Bendera Merah Putih depan rumah saja kita tak Mau? Kamis (16/08) (R1)