KENDARI – Massa mahasiswa di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar demontrasi terkait pengungkapan tewasnya dua mahasiswa UHO, Selasa, 22 Oktober 2019.
Namun ditengah demo, seorang Anggota Intelijen Keamanan (Intelkam) Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigadir Pol MR diamuk massa aksi di depan gerbang pintu masuk antara Mapolda dan kantor Gubernur Sultra.
Peristiwa bermula ketika demonstrasi oleh ratusan mahasiswa. Saat sedang berorasi, terjadi konsentrasi massa di bagian kawasan taman kantor gubernur depan gedung Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra. Puluhan massa berlarian diduga melakukan pengeroyokan terhadap MR.
Untungnya, aparat kepolisian dan TNI cepat melerai massa. Selanjutnya mengevakuasi MR ke dalam Mapolda Sultra. Mobil ambulans yang sudah disiapkan langsung membawanya ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kendari.
Dikonfirmasi di tempat kejadian, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt membenarkan kejadian itu soal adanya anggota kepolisian yang dikeroyok massa.
Polisi berpangkat dua melati di pundak ini menjelaskan, keberadaan MR di tengah massa merupakan bagian dari menjalankan tugas kepolisian.
Belum diketahui apa yang memicu oknum pengunjuk rasa itu sampai melakukan pengeroyokan terhadap MR. Hingga saat ini massa masih berkumpul melakukan demonstrasi terkait tewasnya dua mahasiswa pada demonstrasi 26 September 2019 lalu.
“Ada anggota kami yang terluka, Brigadir Pol MR dari Satuan Intel (Direktorat Intelijen dan Keamanan). Saat ini korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diberikan tindakan medis. Korban dianiaya oleh oknum pengunjuk rasa,” ujar Goldenhardt.
Redaksi / Editor : Amran