Melakukan pembenahan siang dan malam kini penilaian Kota Bersih tingkat Provinsi Riau telah selesai dilaksnakan di Kota Bagansiapiapi dan Pemkab Rohil dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berharap hasil maksimal dan sesuai apa yang diharapkan.
BAGANSIAPIAPI- Tim penilai kota Bersih se Provinsi Riau melakukan penilaian di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), selasa (26/3/19) di Bagansiapiapi.
Dua orang TIM penilai dari provinsi Riau yakni Kasi Peningkatan Kapasitas Ina Mulyani dan Asma Kardila didampingi Kadis Dinas Lingkungan Hidup (DLH) beserta staf, kelapangan melakukan penilaian. saat melakukan penilaian kondisi cuaca di Bagansiapiapi Hujan,walaupun hujan TIM tetap melakukan penilaian.
Adapun Titik penilaian yang dilaksanakan oleh Tim provinsi Riau adalah jalan Sumatera, Jalan Perwira, SD.N.001, pemungkiman jalan masjid, RSUD Dr. Pratomo Bagansiapiapi, SMAN.1 Bangko, SMPN.1 Bangko, jalan perniagaan, jalan sentosa, sungai pabrik, UPTD puskesmas Bagan punak, jalan kecamatan, areal perkantoran batu enam, TPA, selanjutnya ke bank sampah di Bagan Sinembah.
” Dalam rangka penilaian kota bersih tahun 2019, ada beberapa lokasi yang dipantau diantaranya jalan, pemungkiman, perkantoran sekolah dan TPA, hutan kota, taman kota dan beberapa titik kelokasi yang lain,”kata Ina mulyani.
Ia menjelaskan, Penilaian dilakukan dengan melihat kebersihan, keindahan, penghijauan lingkungan. penilaian kota bersih ini sifatnya pembinaan dalam rangka menuju kota adipura.
“Kalau dilihat dari kriteria yang ada pada kami sebagai pedoman dalam penilaian kota bersih ini, Kabupaten Rokan Hilir cukup baik, dan sudah banyak berubah dari tahun sebelumnya, terutama tadi saya lihat TPA, dua – tiga tahun yang lewat tidak terawat dengan baik, tadi saya kelokasi TPA sudah terlihat sangat baik dan dilengkapi dengan sarana prasarana pengolahan sampah. Tempat pembuangan sampah nya juga dibagi, ada zona aktif dan tidak aktif, DLH secara keseharian juga secara rutin dalam mengelola sampah,” ujarnya.
“Kita lihat sudah cukup baik, mungkin kedepannya TPA saniterilempin sudah ada, saat ini dalam proses perencanaan, kondisi tanahnya rawa, kalau menurut saya sudah cukup baik dan terkelola dengan baik, Insya Allah kedepan dengan perencanaan yang lebih baik pemenuhan TPA saniterilempin sudah terpenuhi.
Selanjutnya, kami akan ke bank sampah, jadi artinya bank sampah itu mengelola sampah dari sampah plastik, sampah itu sebetulnya masih mempunyai manfaat dan masih mempunyai nilai ekonomis, makanya pengelolaan tersendiri masyarakat untuk bisa menabung di Bank sampah .
Tambahnya, Mengenai Sekolah yang kami nilai adalah sekolah yang sudah termasuk sekolah Adiwiyata baik tingkat kabupaten maupun provinsi , saya lihat sudah cukup baik. sekolah Adiwiyata itu adalah terutama kebersamaan kerja sama antara kepala sekolah, komite, guru dan siswa, alhamdulillah saya lihat dari tiga sekolah itu, sudah cukup Baik.
“Saat ini kami dari TIM Provinsi Riau berpencar di beberapa kabupaten , mungkin dalam satu atau dua minggu ini kami merekap dari hasil penilaian. hasil penilaian dari 12 kabupaten, insya Allah akan diumumkan pemenangnya pada saat hari lingkungan hidup Sedunia di provinsi Riau pada tanggal 5 juni 2019 nanti,” kata Ina mulyani
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Suwandi mengatakan, penilaian hari ini berjalan lancar, walaupun tadi ada sedikit kendala karena cuaca Hujan, tapi semua titik sudah dinilai oleh TIM, terakhir nanti TIM akan berkunjung ke Bank sampah yang letaknya di Bagan sinembah.
“Kita tetap optimis, walaupun ada kekurangan – kekurangan, saya rasa itu tidak begitu penting karena yang menjadi penilaian oleh TIM dari provinsi Riau ini adalah kebersihan, keindahan, penghijauan, juga lokasi titik pantai.
Seperti yang dikatakan tadi, penilaian ini adalah bentuknya pembinaan sebelum kita menghadapi penilaian adipura yang sesungguhnya, tapi target utama kita tetap adipura.
“Kami sudah konsultasi dari provinsi, pada tahap adipura, yang dinilai adalah kebijakan dan strategi Daerah dalam pengelolaan sampah, alhamdulillah, kita sudah punya,”ujarnya.
Nanti akan kami coba revisi kembali, karena di Kabupaten bagaimana daerah mengelola sampah sampai tahun 2025 seperti yang diharapkan, sesuai dengan aturan harus berkurang 30 persen, jadi tahun ini kami melakukan pengurangan sampah sebanyak 15 persen, jadi kalau tidak tercapai akan kami revisi kembali targetnya,”jelas Suwandi. (R2)