ROHIL – Pengembangan obyek wisata di Kepenghuluan Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, sangat penting untuk ditingkatkan. Salah satunya melalui ivent wisata Festival Pulau Tilan VI Tahun 2019.
Festival Pulau Tilan direncanakan digelar Jum’at – Minggu, 11-13 oktober 2019. Sekaligus launching paket wisata keliling dan paket wisata berkemah di Pulau Tilan. Festival Pulau Tilan ada
Lomba Motor Cross 9 class, Pacu Sampan, Lomba Bend, Lomba Mengoca, Lomba Anak-Anak Panah, Lomba Memasak, dan lomba memancing.
Kegiatan yang menarik perhatian dalam festival itu adalah lomba pacu sampan tanpa mengunakan dayung, yakni dengan menggunakan tangan. Biasanya lomba ini menyediakan hadiah jutaan rupiah.
Jefri Neldi, Ketua Kelompok Sadar Wisata Rantau Bais, sekalugus Ketua Panitia menyampaikan kegiatan ini terlaksana atas dukungan Dinas Pariwisata Riau, Disparpora Rohil, Generasi Pesona Indonesia (Gempi) Rohil, Pemerintah Kecamatan Tanah Putih, Pemerintah Kepenghulu Rantau Bais, dan sponsor PT Pertamina Hulu Energi Siak.
“Kegiatan lomba ini terbuka untuk umum, kecuali lomba memasak, untuk Kepenghuluan Rantau Bais saja,” ujar Neldi.
Selain ada lomba, katanya, juga ada kerjasama dengan komunitas panahan dan ada sepeda air dari Dumai. “Acara ini juga akan ada launching paket wisata keliling Pulau Tilan dan paket wisata berkemah,” ujar Neldi.
Harapan dengan adanya ivent tahunan wisata Pulau Tilan ini, ucapnnya dapat menjadikan Pulau Tilan menjadi lebih dikenal oleh banyak orang sehingga banyak kaum milenial dan para orang tua berekreasi di alam.
“Apalagi pada tahun ini kami akan melaunching paket wisata keliling dan paket berkemah di Pulau Tilan. Semoga tujuan menjadi wisata andalan di Rohil dapat tercapai, dan banyak diminati pengunjung,” tutur Neldi.
Pulau Tilan Terletak persis di seberang Kepenghuluan Rantau Bais pemandangan alam di pulau tersebut cukup eksotik, dimana sejumlah flora dan fauna masih lestari, kayu-kayu berusia puluhan, bahkan ratusan tahun juga masih terjaga, begitu juga tumbuhan liar lainnya.
Masyarakat sekitar menjadikan lahan pulau sebagai padang bebas untuk hewan peternak seperti sapi dan kerbau. Hewan tersebut dilepas liarkan di pulau itu selama beberapa waktu tertentu.
Editor: Amran