SumatraTimes.co.id – Pengelolan air bersih di Kota Batam oleh Adhya Tirta Batam (ATB) berakhir November 2020. BP Batam mempercayakan kepada perusahaan raksasa Salim Group.
Salim Group merupakan pemenang tender ambil alih pengelolaan air bersih di Batam melalui anak perusahan PT Moya Indonesia.
PT Moya Indonesia merupakan pemegang saham pengendali di perusahaan Moya Holding Asia, yang memiliki 100% Moya Indonesia Holding yang dimiliki Anthoni Salim (Salim Group).
Seperti diketahui, Anthoni Salim merupakan pemegang saham pengendali di perusahaan Moya Holding Asia, yang memiliki 100% Moya Indonesia Holdings. Moya Holding Asia dimiliki oleh Tamaris Infrastructure Pte Ltd 61,81% dan Moya Holding Company BSC.
Tentang Perusahaan Salim Group
Dilansir dari laman Wikipedia Selasa (8/9/2020) , Salim Group pada masa ayah dari Anthony Salim yaitu Sudono Salim sebenarnya pernah mengalami masa keemasan yaitu sebelum terjadi krisis moneter pada tahun 1998.
Majalah Forbes pernah menobatkan pendiri Salim Group tersebut sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Namun saat terjadi krisis moneter, Salim Group banyak mempunyai hutang hingga senilai 55 triliun rupiah.
Anthony Salim yang memegang kekuasaan pada Salim Group akhirnya harus melunasi hutangnya dengan cara menjual beberapa perusahaan yang dimilikinya yaitu PT Indocement Tunggal Perkasa, PT BCA, dan PT Indomobil Sukses Internasional.
Meskipun demikian, Anthony Salim masih mempunyai beberapa perusahaan besar yang tidak dia jual. Perusahaan tersebut antara lain adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan PT Bogasari Flour Mills. Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil mie instant dan tepung terigu terbesar di dunia.
Tentang Perusahaan PT Moya Indonesia
Dilansir Batamclick.com dari laman katadata.co.id Selasa (9/9/2020) Anthoni menjadi pemegang saham pengendali di Moya Holding Asia dengan modal senilai Sin $ 74 juta lewat pembelian saham dan right issue di bursa Singapura sejak tahun lalu.
Sebelum mengakuisisi Acuatico, Moya Indonesia Holding memiliki tiga perusahaan yakni PT Moya Bekasi Jaya, PT Moya Tangerang dan PT Moya Makassar.
Ketiga perusahaan mendapatkan kontrak 25 tahun build operate tranfer (BOT) untuk proyek pengadaan air bersih di Bekasi Regency, Tangerang dan Makassar.
Dengan mengakuisisi Acuatico, Moya menambah tiga perusahaan yang bergerak di bisnis air, yakni PT Aetra Air Jakarta, PT Aetra Air Tangerang dan PT Acuatico Air Indonesia. Otomatis, Moya akan melanjutkan kontrak Aetra dalam pengadaan air wilayah Jakarta. ***
Sumber: Batamclick.com
Editor: amran