SumatraTimes.co.id – Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengapresi penataran Pancasila aktif lagi. Dia pun mengajak para parajut mengamalkan nilai-nilai Pancasila.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melakukan sosialisasi “Internalisasi Penataran Pancasila Tahun 2020” di Auditorium Denma Mabes AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (29/7).
Dibuka oleh KASAL, acara ini diikuti 855 orang peserta melalui video conference dan 83 orang dari Mabes TNI AL. Dari BPIP, hadir Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Sekretaris Utama (Sestama) Karjono dan Direktur Sosialisasi Komunikasi dan Jaringan M Akbar Hadiprabowo.
Dalam sambutan, Yudo mengatakan, prajurit TNI AL seyogianya mengimplemantasikan nilai-nilai Pancasila. Dia mengapresiasi? kegiatan ini guna menumbuhkan nasionalisme terhadap generasi penerus bangsa.
“TNI Angkatan Laut harus menjadi agen negara dalam upaya pemahaman menanamkan kembali nilai-nilai pancasila yang sudah mulai luntur,” kata Yudo.
Pihaknya terus berupaya menjaga NKRI dan Pancasila. Bahkan, dirinya sudah wanti-wanti ke semua prajurit. “Dengan ideologi kebangsaan menjadi sasaran utama, saya perintahkan kepada segenap prajurit dan PNS Angkatan Laut untuk tetap teguh menjaga ideologi Pancasila hingga titik darah penghabisan,” tuturnya.
Menurut Yudo, setelah 30 tahunan, baru sekarang penataran Pancasila dikenalkan kembali. TNI AL memulai penataran Pancasila, yang vakum dilakukan sejak Tap MPR No 2/MPR/1978 dicabut di 1998.
Sementara itu, Yudian mengatakan, kegiatan Internalisasi Penataran Pancasila ini bertujuan untuk mengaktualisasikan serta memurnikan implementasi nilai-nilai ideologi Pancasila. Lantaran pemahaman dan pengamalan Pancasila saat ini sudah mulai luntur.
“Maka itu sosialisasi ideologi Pancasila harus didengungkan kembali,” tukasnya.
Yudian menambahkan, tugas fungsi BPIP membantu Presiden untuk merumuskan arah dan kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila.
“Menyusun rekomendasi terhadap kebijakan atau regulasi yang bertentangan dengan Pancasila kepada lembaga tinggi Negara, kementerian/lembaga, pemerintahan daerah, organisasi sosial politik, dan komponen masyarakat,” tuturnya.
Acara ini, lanjut Yudian, langkah sosialisasi Ideologi Pancasila kepada TNI AL. Pemahaman Pancasila perlu kembali diterapkan oleh masyarakat.
“Saat ini masyarakat sudah sangat jauh dari nilai-nilai Pancasila. Dan hal demikian perlu untuk dibangkitkan kembali pemahaman terkait hal itu,” cetusnya.
Karjono menambahkan, pembinaan ideologi Pancasila sudah sepatutnya untuk digencarkan kembali.
“Apalagi saat ini anak-anak muda atau generasi milenial menjadi incaran untuk melunturkan nilai-nilai Pancasila. Maka itu, BPIP perlu diberikan keleluasaan untuk memberikan pemahaman Pancasila terhadap masyarakat,” tuturnya.
Dia juga sempat menyinggung soal implementasi nilai-nilai Pancasila yang sudah diterapkan bangsa ini. Salah satunya yakni sila kelima. “Infrastruktur yang terus dikerjakan oleh pemerintah merupakan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutup Karjono.***
Sumbet: RMco.id
Editor: amran